Aksara Hana


SalamUkhuwah!
Hati berbicara melalui bait-bait kata,
Di dalam warkah bisu.
Sendiri sepi.

Yang menemani,
Hanya titisan mutiara jernih.

ChatBox!


HalwaTelinga

Credits

Basecode: Atin Tory
Edit:Timi
Re-Edit:Your Name
Help: Atiqah
Hanya Pada Dia.
Tuesday 23 June 2015 | 03:26 | 0 comments



Rebah,
Lemah,
Futur.

Ya,
Itu yang kau rasa.

Kau masih mengharap,
Akan sekujur tubuh datang membantu.

Kau masih mengharap,
Akan ada huluran tangan hadir menerpa.

Kau menanti dan terus menanti,
Namun, betullah yang dikatakan,
Penantian itu suatu penyeksaan.

Nyatanya kosong,
Tiada siapa datang membantu,
Malah mereka hanya pandang sekilas,
Akan keadaan kau yang terduduk kaku,
Tiada daya untuk bangkit.

Mana?
Mana perginya segala kata manis,
" Susah senang kita tempuhi bersama, "

Saat kau senang,
Saat kau bahagia,
Keliling pinggang mereka menemani,
Tanpa jemu,
Tanpa bosan.

Dan baru ini kau jatuh,
Tiada daya untuk bangkit,
Kau mengharap belas simpati dari mereka,
Yang ada cuma,
Satu persatu makin menjauh,
Meninggalkan diri yang sedang terkapai-kapai,
Di lautan kefuturan.

Ternyata kau silap membuat percaturan,
Terlalu meminta belas ihsan si hamba abdi,
Sehingga lupa untuk meminta belas ihsan dari Dia.

Ayuhlah,
Pulanglah kamu ke pangkuan Dia.

Kejatuhan ini,
Kefuturan ini,
Kelemasan ini,
Dia kirimkan kepadamu,
Agar kamu sedar akan sebuah hakikat,
Norma manusia yang akan kembali kepada TuhanNya.

Tiada yang terlepas,
Walaupun satu,
Tiada.

Manusia di keliling kita sekarang,
Tak selamanya bersama.

Bersedia untuk ditinggalkan.

Ayuh,
Padamkan segala harapan pada manusia,
Yang ada cuma kekecewaan di kemudian hari.

Pasakkan segala harapan dan impian pada Dia,
Hanya pada Dia.

23 Jun 2015,
Dari Kaca Mata Seorang Hana.



Older Post | Newer Post
Navi
BLOG FaceBook